Tuesday, August 23, 2011

Nasihat Rasulullah kepada wanita yang ingin pergi berperang

Seorang perempuan datang ke hadapan Nabi SAW lalu berkata, "Wahai Rasulullah SAW, saya mewakili kaum wanita untuk menghadap tuan (untuk menanyakan tentang sesuatu). Berperang itu diwajibkan oleh Allah hanya untuk kaum laki-laki, jika mereka terkena luka, mereka mendapat pahala dan kalau terbunuh, maka mereka adalah tetap hidup di sisi Allah. lagi dicukupkan rezekinya (dengan buah-buahan Surga). Dan kami kaum perempuan selalu melakukan kewajiban terhadap mereka (yaitu melayani mereka dan membantu keperluan mereka) lalu apakah kami boleh ikut memperoleh pahala berperang itu?"
Maka Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Sampaikanlah kepada perempuan-perempuan yang kamu jumpai bahwa taat kepada suami dengan penuh kesadaran maka pahalanya seimbang dengan pahala perang membela agama Allah. Tetapi sedikit sekali dari kamu sekalian yang menjalankannya."

Ulasan:
Taat dengan suami disebut mempunyai pahala yang seimbang dengan bertempur di medan perang dengan resiko kematian. Padahal perang itu berat Jenderal! Artinya untuk dapat taat suami itu rupanya memang susah.

Dalam Al Quran beberapa kali disebut tentang bani Israel yang awal-awalnya semangat pengen perang karena dijajah oleh bangsa lain, namun ketika didatangkan seorang pemimpin ke tengah bani Israel , malah jadinya mundur teratur gak mau perang dengan berbagai alasan. Beberapa contohnya:

  • Thalut melawan Jalut. Awalnya ribuan yang mau perang, namun terakhir hanya tinggal 313 saja yang melawan jalut, termasuk Daud yang pada waktu itu masih anak anak
  • Bangsa Israel di bawah pimpinan nabi Musa a.s, setelah pergi dari Mesir disuruh merebut kota Kan'an, namun mereka tidak mau.

Sunday, August 21, 2011

Tujuan Hidup Manusia

Tujuan hidup manusia di dunia ini sebenarnya sederhana saja:
  1. Beribadah menyembah Allah
  2. Menjadi khalifah (wakil) Allah

Manusia sebagai hamba Allah


"Sesungguhnya tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah (beribadah) kepadaKu" (Adz Dzaariyaat : 56)
Sebagai hamba Allah, manusia itu ikut saja apa yang Allah suruh. Jadi sebagai hamba yang taat, manusia akan sibuk melakukan perkara-perkara yang telah diwajibkan , serta menjauhi perkara-perkara yang dilarang dalam syar'iat.

Manusia sebagai khalifah Allah


Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". [AL Baqarah : 30]
Sebagai khalifah Allah, manusia bertugas mengurus seisi alam ini sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Pengurusan ini dimulai dari perkara yang kecil-kecil yang dapat dilakukan oleh seorang individu, sampai ke perkara-perkara besar yang untuk pelaksanaannya memerlukan suatu jemaah dan bahkan suatu pemerintahan Islam. Maka dalam Islam sistem pemerintahan tidak dapat dipisahkan dari sistem Islam, karena kalau sistem pemerintahan tidak sesuai dengan Islam akan dapat menyebabkan kerusakan di muka bumi.
Para malaikat pun tahu, bahwa jika manusia diberi amanah untuk mengurus dunia, maka akan terjadi kerusakan, seperti yang kita lihat pada hari ini. Namun demikian, kalau kita lihat jadwal Allah untuk umat Islam yang telah dikabarkan melalui hadis, kerusakan ini tidak akan terjadi selamanya, melainkan suatu waktu akan digantikan dengan pemerintahan yang adil sebagaimana mestinya.

Referensi


Saturday, August 20, 2011

Kabar Hadis Mengenai Zaman Edan

Tentang adanya suatu zaman yang sangat menyusahkan umat Islam telah dikabarkan dalam hadis berikut ini:
"Telah berlaku zaman kenabian keatas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah zaman khalifah yang berjalan sepertimana zaman kenabian. Maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya. Kemudian berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit. Berlaku zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya juga, kemudian berlakulah zaman pemerintahan diktator (zaman penindasan dan penzaliman), dan berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlaku pula zaman khalifah yang berjalan diatas cara hidup zaman Kenabian" [H.R. Imam Ahmad, Bazzar dan Attabrani dari Abu Huzaifah Al-Yamani]
Hadits tersebut menunjukkan bahwa umat Islam akan mengalami 5 zaman secara berurutan sebelum dunia kiamat yakni :
  1. Zaman Kenabian (Nubuwwah). Umat Islam pada zaman ini dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Zaman ini berakhir dengan wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 11 H / 632 M.
  2. Zaman Khulafaurrasyidin. Umat Islam pada zaman ini dipimpin oleh khalifah yang adil, yaitu Sayidina Abu Bakar, Sayidina Umar bin Khattab, Sayidina Utsman bin Affan dan terakhir Sayidina Ali bin Abu Tholib. Zaman ini berakhir pada tahun 40 H / 661 M .
  3. Zaman pemerintahan yang menggigit (kerajaan-kerajaan Islam). Zaman ini dimulai pada waktu pemerintahan Sayidina Muawiyah, dan berakhir dengan runtuhnya pemerintahan khalifah Turki Utsmani pada tahun 3 Maret 1924 M / 15 Sya'ban 1342 H. Pada zaman ini umat Islam dipimpin oleh khalifah Islam yang masih menerapkan sistem pemerintahan Islam walaupun dengan kelemahan di sana-sini. Dari sekian banyak khalifah pada zaman ini, yang dikenal adil terutama hanyalah Salahuddin al Ayyubi dan Sultan Muhammad al Fateh.
  4. Zaman fitnah (kerusakan) dan kegelapan. Pada zaman ini tidak ada sistem pemerintahan Islam yang wujud/eksis di muka bumi. Zaman ini diawali dengan runtuhnya khalifah Turki Utsmani dan zaman masih berlangsung sampai sekarang (1432 H / 2011 M).
  5. Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian. Pada zaman ini umat Islam akan dipimpin oleh khalifah yang benar-benar menjalankan sistem pemerintahan Islam sesuai dengan yang dijalankan oleh Rasulullah SAW pada zaman kenabian. Pemimpin pada zaman ini di antaranya adalah Imam Mahdi dan Nabi Isa yang turun ke bumi untuk menjadi pengikut/umat Nabi Muhammad SAW, bukan membawa ajarannya sendiri. 
Di Hadis tersebut di atas tidak disebutkan apa yang terjadi setelah zaman ke-5 berakhir, namun kalau dilihat dari hadis-hadis lain, setelah zaman ke-5 berakhir, maka akan dilanjutkan dengan tahap-tahap menuju kiamat. Hal ini bisa dicek ke hadis-hadis mengenai tanda-tanda kiamat.
Zaman yang sedang berlangsung sekarang adalah zaman fitnah, yang memang sangat tidak menyenangkan dibandingkan zaman-zaman sebelumnya.
Tentang munculnya kembali zaman khalifah yang adil ditegaskan dalam hadis berikut ini:
"Sebelum hari kiamat datang pastilah Islam itu bangun kembali walaupun antara mulanya Islam bangun dan mulanya kiamat hanya sekedar masa memerah susu. Zaman ini berlaku selama 40 tahun dan barulah dunia ini akan dibinasakan (kiamat) oleh Allah"
Jadi keadaan zaman edan yang ada pada hari ini suatu hari akan berakhir, dan digantikan dengan pemerintahan khalifah yang adil. Hanya saja dari keterangan hadis-hadis di atas, belum jelas kapan zaman edan ini akan berakhir.
Sebagai kesimpulan, zaman edan yang berlaku sekarang ini sudah dijelaskan di dalam hadis, dan zaman ini akan berakhir pada suatu masa, digantikan dengan zaman yang penuh keadilan. Hanya saja masih ada beberapa pertanyaan tentang pergantian zaman ini:
  1. Kapan pergantian zaman ini akan terjadi?
  2. Siapa yang menjadi tokoh pemimpinnya?
  3. Di manakah pergantian ini akan dimulai?
  4. Bagaimana tahap-tahap proses ini akan terjadi?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dicari di hadis-hadis mengenai Imam Mahdi (lihat di daftar Referensi) dan juga artikel analisa mengenai umur umat Islam.

Sementara ini sekian dulu :)

Referensi:

Zaman Ini Zaman Edan

Beberapa tahun terakhir ini suasana kehidupan manusia semakin tidak menyenangkan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Berikut ini beberapa saja yang saya ingat, kalau mau ditulis semua bisa ada beberapa ratus:
Kalau dibandingkan dengan kehidupan manusia 100 tahun lalu, atau 200 tahun lalu, nampaknya nggak separah yang terjadi sekarang.

Berikut ini perbandingan peperangan di dunia pada rentang 1877-1890 dan 1997-2011.

Peperangan di tahun 1877-1890 di seluruh dunia: (Sumber)

Peperangan di tahun 1997-2011 di seluruh dunia dapat dilihat di gambar berikut: (Sumber)

Lingkaran merah menyatakan adanya peperangan di daerah tersebut. Pada tahun 1800-an, nampaknya peperangan tidak sebanyak dan sedahsyat tahun 1900-an.

Sementara sekian dulu, lelah juga mencari dan membaca referensi-referensi kerusuhan di seluruh dunia tersebut. Tulisan berikutnya nampaknya akan berisi uraian tentang hadis dari Rasulullah yang sudah menggambarkan mengenai kekacauan yang terjadi di zaman ini.

Friday, August 19, 2011

Peranan Keturunan Nabi Muhammad di Kerajaan Nusantara

Wilayah Nusantara

Dalam pelajaran sejarah Indonesia, sering kita dengar bahwa salah satu kelompok yang banyak mendakwahkan Islam di Nusantara adalah wali songo. Namun jarang kita dengar bahwa sebagian walisongo itu adalah keturunan ahlul bait.
Berikut ini beberapa orang walisongo yang termasuk dalam ahlul bait.
  • Maulana Malik Ibrahim
  • Maulana Rahmatullah (Sunan Ampel
  • Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang)
  • Maulana Syarifuddin Hasyim (Sunan Drajat)
  • Raden Paku (Sunan Giri)
  • Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
sebagai contoh, silsilah dari Maulana Malik Ibrahim adalah sebagai berikut: Maulana Malik Ibrahim ibnu Barokat Zainul-Alam ibni Jamaluddin Al-Hussein (Sayyid Hussein Jamadil Kubra) ibni Ahmad Syah Jalal ibnui Abdullah ibnu Abdul Malik ibnu Alawi Amal Al Faqih ibni Muhammad Shahib Mirbath ibni Ali Khali’ Qasam ibni Alawi ibni Muhammad ibni Alawi ibni Ubaidillah ibni Ahmad Muhajirulah ibnu Isa Al Rumi ibni Muhammad Naqib ibnu Ali al Uraidhi ibni Jaafar Sadiq ibni Muhammad Al Baqir ibni ALi Zainal Abidin ibni Al Hussein ibni Sayyidatina Fatimah binti Rasulullah SAW
Selain sebagai walisongo yang menyebarkan agama Islam, peranan ahlul bait adalah di pemerintahan kesultanan. Berikut ini adalah kesultanan Islam Indonesia yang pernah berada di tangan ahlul-bait Rasulullah SAW:
  • Kesultanan Aceh
  • Kesultanan Deli
  • kesultanan Palembang
  • Kesultanan Bintoro Demak
  • Kesultanan Cirebon
  • Kesultanan Banten
  • Kesultanan Pontianak
  • Kesultanan Ternate
  • Sunan Pakubuwono di Surakarta
Peran ahlul bait di kesultanan Filipina :
  • Kesultanan Sulu (sekarang di Filipina)
  • Kesultanan Mindanao/Maguindanao
Peran ahlul bait di kesultanan Melayu :
  • Kesultanan Brunei
  • Raja-raja Perlis (semenanjung Malaysia)
  • Raja Kelantan, Patani dan Champa
  • Negeri Sembilan
  • Kesultanan Johor-Pahang
  • Kesultanan Terengganu
  • Raja-raja Riau
  • Kesultanan Selangor
  • Kesultanan Perak
  • Kesultanan Kedah
Kalau kita perhatikan, sebenarnya banyak ahlul bait yang ada di nusantara, baik sebagai ulama seperti walisongo, sebagai penguasa kesultanan, maupun sebagai orang biasa.

Referensi



Monday, August 15, 2011

Nafsu menurut Al Quran

Berikut ini beberapa ayat di dalam Al Qur'an tentang hawa nafsu. Moga-moga kita jadi semakin memahami tentang nafsu serta mampu mengatasinya dalam kehidupan kita.:

Dan di antara mereka ada yang mendengarkan perkataanmu tapi tidak mengacuhkannya. Sehingga manakala mereka keluar dari tempatmu, mereka bertanya kepada orang-orang yang telah dapat ilmu: "Apakah yang dikatakannya tadi?" Itulah orang-orang yang telah ditutup mata hatinya oleh Allah. Mereka menuruti segala keinginan nafsunya. Muhammad:16

Apakah engkau tahu tentang orang yang "mempertuhan" hawa nafsunya? Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya Tuhan sudah mengetahui, bahwa orang itu meskipun diberi keterangan apapun, namun mereka tidak juga akan beriman, sedangkan Dia telah mengunci erat pendengaran dan hatinya, serta menutup penglihatannya. Siapakah yang dapat menunjukinya, kalau Allah sudah membiarkannya sesat? Apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran dari padanya? Al-Jatsiyah:23

Katakanlah: "Hai ahli kitab, janganlah kalian berlebih-lebihan dalam menanggapi agama kalian. Dan janganlah kalian turuti hawa nafsu golongan yang telah sesat pada masa yang lampau. Mereka telah menyesatkan banyak orang, sedang mereka sendiri telah sesat pula dari jalan yang benar. Al-Maidah:77


Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah apa yang kamu sembah, selain dari Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan menuruti hawa nafsumu, karena jika aku berbuat demikian, serta merta sesatlah aku, dan aku tidaklah termasuk bilangan orang-orang yang mendapat petunjuk. Al-An'am:56

Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas. . Al-An'am:119

Demikianlah Kami telah menurunkan Al-Qur'an yang berisi norma-norma hukum dalam bahasa Arab Bahasa Arab adalah bahasa yang terkaya di dunia dalam hal-hal yang berhubungan dengan ketuhanan. Bahasa yang hidup, lengkap, dan luas. Dan bila engkau ikuti hawa nafsu kelompok itu Maksudnya mengikuti hawa nafsu kelompok Yahudi dan Nasrani, asal mereka senang, misalnya berkiblat ke Baitil Maqdis kembali, setelah engkau dapatkan ilmu, maka tidak ada yang akan menolong dan melindungimu dari siksaan Allah. Ar-Ra'du:37

Adakah engkau perhatikan orang-orang yang mempertuhankan nafsunya. Adakah engkau dapat menjadi pengawas atasnya? Al-Furqan:43

Hai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu orang-orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi semata-mata karena Allah, biarpun terhadap dirimu sendiri ataupun ibu-bapa dan kaum kerabatmu. Sekalipun terdakwa itu kaya atau miskin, maka Allah lebih mengutamakan persamaan hak dan kewajiban terhadap keduanya . Maka janganlah mengikuti hawa nafsu untuk memperkosa keadilan. Dan kalau kamu memutarbalikkan kenyataan atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. An-Nisa:135

Namun orang-orang yang durhaka itu hanya mau mengikuti kemauan nafsunya sendiri saja, tanpa berdasarkan ilmu! Siapakah yang dapat memimpin orang yang sudah disesatkan oleh Allah itu? Tidak ada orang yang mau menolong mereka! Ar-Rum:29

Karena itu, sekali-kali janganlah pendirianmu dapat dipalingkan oleh orang-orang yang tidak mempercayai Hari Kiamat itu. Jangan pula engkau turutkan hawa nafsu mereka, nanti engkau binasa. Ta-Ha:16


Andaikata kebenaran yang ditandaskan Al-Qur'an itu yang harus menurut kemauan hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini beserta isinya. Sebenarnya kami berikan Al-Qur'an itu kepada mereka, demi untuk kebanggaan mereka sendiri, tetapi mereka tidak mau mengindahkan apa yang membawa kemuliaannya itu. Al-Mu'minun:71


Kami telah menurunkan kitab Al-Qur'an kepadamu yang mengandung kebenaran. Membenarkan kitab yang ada terlebih dahulu, yaitu Taurat dan Injil dan sebagai pengawas dan pemelihara terhadap kitab yang lain itu. Karena itu adililah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka yang akan membelokkan dari kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantaramu, Kami telah berikan pola syari'at dan jalan hidup yang benar. Sekiranya Allah menghendaki, pastilah kamu dijadikanNya satu umat saja, namun Tuhan hendak mengujimu dalam soal karunia yang telah diberikan kepadamu, karena itu berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah tempat kembali kalian, lalu Tuhan beritahukan kepada kalian apa-apa yang telah kalian perselisihkan itu. Dan hendaklah kamu mengadili perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak menyesatkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka tidak mengindahkan keputusan yang telah diturunkan Allah kepadamu, maka ketahuilah bahwa Allah bermaksud hendak menjatuhi hukuman di dunia ini juga terhadap dosa-dosa mereka, sebelum di akhirat kelak. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Al-Maidah:48-49

Referensi:
http://selaras.web44.net/nafsu.php

Tuesday, August 9, 2011

Berbuat baik kepada istri

Dalam agama Islam sangat dianjurkan untuk berbuat baik kepada istri. Salah satu dalilnya adalah sebuah hadis sebagai berikut ini.


Diceritakan dari Nabi SAW bahwa baginda bersabda pada waktu haji widak (perpisahan) setelah baginda memuji Allah dan menyanjung-Nya serta menasehati para hadirin yang maksudnya:  
'Ingatlah (hai kaumku), terimalah pesanku untuk berbuat baik kepada para isteri, isteri-isteri itu hanyalah dapat diumpamakan kawanmu yang berada di sampingmu, kamu tidak dapat memiliki apa-apa dari mereka selain berbuat baik, kecuali kalau isteri-isteri itu melakukan perbuatan yang keji yang jelas (membangkang atau tidak taat) maka tinggalkanlah mereka sendirian di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Kalau isteri isteri itu taat kepadamu maka janganlah kamu mencari jalan untuk menyusahkan mereka.Ingatlah! Sesungguhnya kamu mempunyai kewajiban terhadap isteri-isterimu dan sesungguhnya isteri-isterimu itu mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap dirimu. Kemudian kewajiban isteri isteri terhadap dirimu ialah mereka tidak boleh mengijinkan masuk ke rumahmu orang yang kamu benci. Ingatlah! Kewajiban terhadap mereka ialah bahwa kamu melayani mereka dengan baik dalam soal pakaian dan makanan mereka.
(Riwayat Tarmizi dan Ibnu Majah)


Referensi:




Thursday, August 4, 2011

Mukmin Sejati - Hasnul Diwani




Mukmin Sejati

Orang mukmin yang sejati
Jika terbuat dosa
Hatinya luka, punah, sedih dan derita
Jiwanya parah, tidak boleh melupakannya sepanjang masa
Kalau ia anggota lahir, tentu nampak berdarah
Kalaupun sembuh dari lukanya
Namun parutnya masih ada
Begitulah halus perasaan seorang hamba yang berdosa
Dia tak boleh melupakannya sepanjang masa
Bagaimana dia boleh melupakannya
Kerana parutnya masih ada
Ertinya ingatannya pada dosa tak boleh dilupakan
Teringat sahaja jiwanya tersiksa
Teringat sahaja hatinya derita
Payah sekali dia mahu melupakannya

Perasaan ini anugerah dan nikmat dari Tuhannya
Takut dengan dosanya itu jadi syafaat padanya
Terseksa dengan dosa, derita dengan kesalahan
Dianggap oleh Allah itulah hukuman kepada hamba-hamba-Nya
Moga di Akhirat kelak terselamat
Daripada siksa Neraka
Begitulah hati seorang mukmin
Sentiasa sahaja ia bergelora
Kerana takut dengan Tuhannya
Lebih lagi setelah terbuat dosa

Referensi Sajak: http://kawansejati.ee.itb.ac.id/sajak/takut-dengan-dosa