Sunday, September 11, 2011

Uraian Istiqomah yang besar dalam Islam

Arti hadis:
"Sebaik-baik amalan ialah amalan yang senantiasa atau istiqomah dilakukan sekalipun sedikit."
Ini adalah panduan dari Rasulullah SAW untuk kita umat Islam yang jadi pengikut Rasulullah SAW. Amalan itu baik bila dikekalkan sekalipun amalan itu sedikit.

Ada hadis lain yang mengatakan:
"jangan kamu minta dari Allah kewalian tetapi mintalah istiqomah sebab istiqomah itu adalah satu ciri wali" .
Bila kita istiqomah atau tetap pendirian, bukan mudah. Orang bertaqwa zaman dulu pernah buat pengakuan susah hendak stiqomah. Kalau ada orang boleh istiqomah 40 hari berturut-turut itu luar biasa.

Istiqomah yang besar-besar yang akan kita bahas diantaranya :
  1. Tentang akidah.
  2. Ibadah asas, ibu ibadah terutama shalat .
  3. Jamaah.
  4. Perjuangan dll.

1. Istiqomah dalam akidah/keyakinan

Orang yang benar-benar kenal Allah, ada bekasnya pada kepribadiannya. Dia takut dengan Allah, cinta dengan Allah, rasa hamba Allah, dia rasa bertuhan, tawadhuk dengan Allah, syukur dengan Allah, sekaligus apa yang disebut tadi itu akhlak dengan Allah . Bagi orang yang berakidah benar-benar kenal Allah, otomatis lahir dari dirinya pribadinya akhlak dengan Allah, takut, cinta, tawadhu, sabar, redho, syukur. Mudahkan untuk istiqomah? Takut dengan Allah, redho dengan Allah, mudah kah istiqomah? Merendah hati, malu dengan Allah, tawadhuk dengan Allah, mudah ke nak istiqomah? Kita dalam shalat pun tak ada rasa dengan Allah, diluar shalat lagilah. Padahal Allah itu, kalau orang benar-benar kenal, lebih nampak daripada harimau, hanya saja Allah tak kelihatan. Kalau kita berhadapan dengan harimau, kita sanggup istiqomah. Ketika kita berhadapan dengan harimau, apakah terjadi sebentar takut, sebentar tidak takut? Allah lebih hebat dari harimau. Tapi di depan Allah kita sekejap takut sekejap tak takut. Hendak istiqomah berakhlak dengan Allah, susah. Kadang takut, kadang tak takut, kadang sabar kadang tak sabar. Sebab itu Rasulullah SAW kata jangan minta jadi wali, mintalah jadi istiqomah, istiqomah satu ciri dari wali.
Hendak istiqomah takut dengan Allah, rasa hamba, tawadhuk bukan mudah. Hendak istiqomah yang besar yaitu takut Allah sulit, apalagi yang lain. Paket akidah dengan Allah, rasa hamba, takut, cinta redho, tawadhuk ... muadh kah hendak istiqomah? Kenal lah diri kita siapa.

2. Istiqomah dalam shalat fardhu

Dalam shalat fardhu ada 3 paket istiqomah:
  • Shalat pada waktunya
  • Berjemaah.
  • Khusyuk .
Syarat dan rukun shalat kita semua sudah maklum, kita tak perlu bahas lagi. Yang paling ringan, shalat di awal waktu , hendak dikekalkan 40 hari pun payah. Kalau kekal 40 hari, susah mau berjemaah pula. Kalau dapat berjemaah, sekejap khusyuk sekejap tak khusyuk. Kalau kita dapat sesuatu benda yang menyenangkan, hal itu terbawa dalam shalat. Ada orang dapat menebus hutangnya, terbawa dalam shalat . Mana khusyuk lagi. Dapat nikmat duit, hilang nikmat khusyuk.

Jadi hendak istiqomah dalam hal shalat dalam 3 aspek tadi susah. Kalau bolehlah dapat 40 hari cukup. Itu sudah luar biasa. Efeknya kalau benar-benar shalat di atas waktu, berjemaah dan khusyuk, akan dapat berakhlak dengan manusia, kasih sayang, dapat bekerjasama, tolak ansur, berperikemanusiaan, maaf bermaaf, pemurah. Kalau dapat kekal di atas waktu, kekal berjemaah, tapi tidak khusyuk, maka susah mau berakhlak baik dengan manusia, sebab tak menghayati, yaitu tak dapat berakhlak dengan manusia, tak dapat berkasih sayang, dan tak dapat bekerjasama.

3. Istiqomah dalam jemaah .

Untuk istiqomah berada dalam jemaah senang tapi hendak istiqomah dalam komitmen, rasa tanggung jawab pada jemaah, mengisi jemaah susah. Menjiwai jemaah tak istiqomah.

4. Berjuang

Berjuang di sini maksudnya adalah memperjuangkan munculnya kehidupan Islam di dalam masyarakat. Berjuang itu sulit untuk istiqomah. Kadang sungguh-sungguh kadang tak sungguh-sungguh. Kesungguhannya turun naik. Bila ada masalah sedikit, dah jadi turun semangat. Memperjuangkan kehidupan Islam perlu pengorbanan, namun istiqomah dalam berkorban juga susah. Siti Aisyah kareana istiqomah dia kekalkan setiap hari sedekah, waktu tak ada apa yang nak dimakan, dia tak mau batalkan sedekah, setidaknya dia sedekah setengah kurma supaya tidak terputus istiqomah .

Kalau 4 perkara besar-besar ini kita susah mau istiqomah, perkara-perkara kecil lagi lebih susah. Mau shalat malam (tahajud), tawadhuk, pentingkan orang lain, mudah kah istiqomah? Mau kekalkan perkara-perkara sunat lagi susah. Yang besar-besar, penting-penting tak mampu kita buat. Sebab itu Rasulullah SAW kata jangan minta jadi wali, minta istiqomah, sebab istiqomah itu ciri wali . Kalau benda-benda besar sanggup istiqomah, itu luar biasa. Siapa dapat istiqomah yang besar-besar tadi 40 hari luar biasa. Kita ikut Islam ikut-ikutan, belajar ilmu tak habis, mengaji tak serius. Kita tak dididik begitu. Katalah dalam hal ilmu, apa kata Rasulullah SAW? Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahad. Ilmu penting, ilmu menyuluh, sebab itu jangan istirahat belajar dari buaian sampai nak mati. Kita umumnya setelah sekolah tak mengaji lagi, dapat gelar BA, Master cukup sudah.

Jadi belajar ilmu kena istiqomah bukan shalat saja sebab dari ilmulah shalat jadi baik, berjuang jadi baik, jemaah lagi baik. Dari ilmu juga, ada masalah boleh selesaikan, kasih sayang bertambah baik. Sebab itu diperintahkan menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahad. Sekian.

Referensi: 

2 comments:

Silakan meninggalkan komentar anda terhadap artikel ini